topbella

Sabtu, 05 Maret 2011

Kumpulan tema-tema handphone

Tema-tema handphone yg super cute khusus untuk Sony Ericsson W880.
Silakan download disini. . . .



Cute face

Headphone Couple



Doggie Miszyu




Minggu, 20 Februari 2011

PROSES PENUAAN KULIT

PROSES PENUAAN KULIT
terbagi atas  2 proses, yaitu  :
 a. penuaan kronologi   (chronological aging)
   b. 'photo aging'. 

A. Penuaan Kronologis
Tanda nya :
1.adanya perubahan struktur, dan fungsi serta metabolik kulit
2.Proses ini termasuk, kulit menjadi kering dan tipis;
3.munculnya kerutan halus, adanya pigmentasi kulit (age spot). 
b. 'photo aging'.  
Proses yg menunjukkan berkurangnya jumlah kolagen  dan serat elastin dari kulit elastin kulit akibat
dari paparan sinar UV matahari.
-Kolagen-
komponen utama lapisan kulit dermis (bagian bawah epidermis) yang
dibuat oleh sel fibroblast. 
Merup senyawa protein rantai panjang tersusun atas asam amino alanin,
arginin, lisin, glisin, prolin, serta hiroksiproline.

-Hal-hal yang mempengaruh penuaan-
Faktor internal, yaitu:
  a. Keturunan (genetik), pada orang tertentu   cenderung berjenis kulit kering dan   mengalami penuaan lebih awal.
  b.Ras, kulit putih cenderung lebih mudah   terbakar matahari, lebih mudah terjadi   kulit menua dini, maupun terjadinya pra   kanker atau kanker kulit dibanding kulit   berwarna
c. Hormonal,  hormon sangat erat   hubungannya dengan usia, pada   wanita yang memasuki  menopause,   fungsi ovariumnya menurun   sehingga estrogen yang di produksi   berkurang.
  d. Penyakit kronis seperti diabetes,   kanker, penyakit autoimun dan lain   lain dapat memudahkan terjadinya   proses penuaan dini.
e. Kurang gizi (malnutrisi), misalnya kekurangan protein dan vitamin menyebabkan reaksi biologis tubuh menjadi terganggu sehingga proses penuaan menjadi lebih awal.

Faktor eksternal
•Pengaruh sinar matahari.
•Dianggap patologis karena   terjadi kerusakan jaringan   akibat paparan sinar matahari   (photodamage).
•Daerah yang sering terkena   terutama wajah, leher dan   punggung tangan
• Perubahan yang tampak adalah   kombinasi   proses penuaan   ekstrinsik maupun   intrinsik.   Dikatakan 80% penuaan pada   wajah merupakan tanda   photoaging, walaupun faktor   seperti merokok,alcohol, stres dan lain lainnya   berperan pula pada proses   timbulnya kerut wajah dini (Uitto,   1997). 
Efek berbahaya sinar UVA dan UVB   pada   kulit adalah terjadinya   kerusakan sel,   jaringan dan enzim-  enzim tertentu oleh karena pembentukan radikal bebas.
TANDA KLINIS PENUAAN
a.Kulit kering
b.Permukaan kulit kasar dan bersisik
c.Bercak pigmentasi yang tidak merata di permukaan kulit
d.Pembentukan tumor baik jinak maupun ganas
PENCEGAHAN PROSES PENUAAN DINI  
a.Lakukanlah perawatan dan pemeliharaan kulit
b.Menjaga pola makan yang sehat, perhatikan asupan gizi, lakukan  diit yang sehat
c.Pencegahan proses penuaan dini pada kulit  akibat paparan sinar matahari
d.Hindari faktor lingkungan yang merangsang terbentuknya radikal bebas  
e. Menghindari/mengurangi kontak dengan bahan kimia eksogen seperti
detergen, kosmetika
terutama krim pemutih yang mengandung merkuri  
f.  Istirahat yang teratur

 
 

Jumat, 07 Januari 2011

MACAM-MACAM KARYA TULIS


Skripsi

Skripsi adalah laporan tertulis hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan Dosen Pembimbing Skripsi untuk dipertahankan di hadapan Penguji Skripsi sebagai syarat untuk memperoleh derajat Sarjana.
Skripsi merupakan hasil penelitian yang asli atau pembuktian yang dapat bersifat memperbaharui, mengembangkan, menemukan, dan menegaskan teori-teori/fakta-fakta dalam ilmu-ilmu yang dipelajari calon sarjana serta dapat berupa penelitian dasar, penelitian terapan, atau gabungan keduanya.

Tesis

Tesis adalah karya ilmiah mahasiswa produk mahasiswa Program S2 untuk gelar Magister atau Master dalam bidang ilmu tertentu. Tesis merupakan karya ilmiah yang berupaya memotret dan menganalisis sesuatu fenomena ilmu pengetahuan secara komprehensif dengan menggunakan teori ilmu pengetahuan yang ada.
Variabel yang diteliti untuk tesis biasanya lebih banyak dari skripsi, bisa 3, 4, dan seterusnya tergantung si peneliti. Teknik yang digunakan mulai dari regresi ganda, path analysis, SEM, atau bisa juga penelitian kualitatif namun permasalahan yang diteliti mencakup seluruh fenomena yang dibahas (jadi sangat komprehensif).

Biasanya ada dua pilihan bentuk penulisan tesis berdasar tipe penelitian yang dilakukan. Bentuk penulisan itu adalah:
  1. Penulisan tesis bentuk hypothetico deductive (pendekatan kuantitaif). Bentuk penulisan ini diperuntukan bagi mahasiswa yang mengambil kelas Akuntansi Keuangan (Riset)/kelas pagi. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bagi mahasiswa Kelas Pagi untuk mengambil case study research.
  2. Penulisan tesis bentuk Case Study Research (pendekatan kualitatif). Bentuk penulisan ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengambil klas Akuntansi Profesional/klas malam dan Akhir Pekan. Pilihan penulisan tipe ini bersifat fakultatif, mahasiswa yang mengambil kelas akuntansi profesional juga diperkenankan untuk memilih penulisan tipe hypothetico deductive.

.

Disertasi

Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa Doktor (S3) untuk mencapai gelar Doktor (Dr). Disertasi berupaya menciptakan suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada.
Disertasi adalah karya ilmiah level 3 (satu tingkat di atas tesis). Kalau tesis hanya menjawab rumusan masalah berdasarkan teori yang disusun dalam hipotesis (hanya melihat apakah teori tersebut relevan atau tidak) maka Disertasi dapat menolak atau membantah teori yang sudah ada, dan menyusun teori baru.


Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi

Tesis adalah penelitian mendalam,  yang sungguh-sungguh dilakukan dengan proses  yang berasal dari berbagai informasi dan data yang dikumpulkan.   Tesis berangkat dari suatu masalah dan bagaimana kita menyelesaikan suatu masalah tersebut dengan menggunakan pandangan dan analisis  mendalam  kita  berdasarkan ilmu, teori, puluhan jurnal yang kita pahami dan berbagai data yang kita miliki.  Sedangkan Disertasi lebih dari sekedar penelitian mendalam. 
Disertasi membutuhkan originalitas ide dan melakukan penelitian sesuatu yang baru, berdasarkan puluhan bahkan ratusan makalah dan jurnal yang telah dibaca dan dipahami.  Disertasi bukan belajar penelitian, bukan hanya mendalami penelitian, tetapi lebih dari itu,  menciptakan suatu ide yang baru, menciptakan atau mengembangkan teori yang baru dalam rangka melakukan sesuatu yang bermanfaat guna mensejahterakan umat manusia dan ini butuh waktu bertahun-tahun.  Disertasi sebaiknya dilakukan berasal dari pengembangan tesis yang telah ia lakukan sebelumnya.
Berikut adalah table yang menunjukkan perbedaan antara Skripsi, Tesis dan Disertasi, sehingga lebih memudahkan pembaca untuk membaca “peta kekuatan” ketiga jenis tugas akhir ini.





Tabel 1.  Perbedaan Umum antara Skripsi, Tesis dan Disertasi
 No
Aspek
Skripsi
Tesis
Disertasi
1
Jenjang
S1
S2
S3
2
Permasalahan
Dapat diangkat dari pengalaman empirik, tidak mendalam
Diangkat dari pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat  mendalam
Diangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam
3
Kemandirian penulis
60% peran penulis, 40% pembimbing
80% peran penulis, 20% pembimbing
90% peran penulis, 10% pembimbing
4
Bobot Ilmiah
Rendah – sedang
Sedang – tinggi.  Pendalaman / pengembangan terhadap teori dan penelitian yang ada
Tinggi, Tertinggi dibidang akademik.  Diwajibkan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
5
Pemaparan
Dominan deskriptif
Deskriptif dan Analitis
Dominan analitis
6
Model Analisis
Rendah – sedang
Sedang – tinggi
Tinggi
7
Jumlah rumusan masalah
Sekitar 1-2
Minimal 3
Lebih dari 3
8
Metode / Uji statistik
Biasanya  memakai uji Kualitatif / Uji deskriptif, Uji statistik parametrik (uji 1 pihak, 2 pihak), atau Statistik non parametrik (test binomial, Chi kuadrat, run test), uji hipotesis komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi, Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dll
Biasanya memakai uji Kualitatif  lanjut  /  regresi ganda, atau korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data panel, persamaan simultan, regresi logistic, Log linier analisis,  ekonometrika static & dinamik, time series ekonometrik) Path analysis, SEM
Sama dengan tesis dengan metode lebih kompleks, berbobot yang bertujuan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
9
Jenjang Pembimbing / Penguji
Minimal Magister
Minimal Doktor dan Magister yang berpengalaman
Minimal Profesor dan Doktor  yang berpengalaman
10
Orisinalitas penelitian
Bisa replika penelitian orang lain, tempat kasus berbeda
Mengutamakan orisinalitas
Harus orisinil
11
Penemuan hal-hal yang baru
Tidak harus
Diutamakan
Diharuskan
12
Publikasi hasil penelitian
Kampus Internal dan disarankan nasional
Minimal Nasional
Nasional dan Internasional
13
Jumlah rujukan / daftar pustaka
Minimal 20
Minimal 40
Minimal 60
14
Metode / Program statistik yang biasa digunakan
Kualitatif / Manual, Excel, SPSS dll
Kualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll
Kualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll



Laporan Penelitian

Laporan Penelitian adalah suatu karya ilmiah yang ditulis setelah penulis melakukan suatu penelitian yang didalamnya telah melakukan suatu eksperimen ataupun pengamatan terhadap suatu masalah/bahasan dengan melakukan tes dan pengukuran.

Laporan penelitian merupakan  suatu rangkuman dari hasil selama meneliti suatu permasalahan, laporan penelitian harus ditulis secara jujur sesuai dengan apa yang telah dilakukan pada penelitiannya baik hasil maupun pengaruh yang telah ditemukan dalam penelitiannya. Orang yang menulis suatu laporan penelitian harus mempunyai kemampuan dalam menulis laporan, karena harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.


Laporan Kasus

Suatu tulisan yang dikerjakan setelah melihat suatu kejadian permasalahan,
tujuan dari ditulisnya laporan kasus adalah untuk menceritakan secara lengkap dan
jelas mengenai apa yang telah dilihat dari suatu masalah. Didalam laporan kasus
penulis tidak perlu memberikan laporan mengenai cara-cara dalam menyelesaikan suatu permasalahan tersebut, namun hanya menyampaikan secara detail apa yang telah dilihat saja.
Monograf

Monograf adalah sebutan lain untuk buku, dan digunakan untuk membedakan terbitan tersebut dengan terbitan berseri. Monograf berisi satu topik atau sejumlah topik (subjek) yang berkaitan, dan biasanya ditulis oleh satu orang. Selain itu, monograf merupakan terbitan tunggal yang selesai dalam satu jilid dan tidak berkelanjutan.
Dalam ilmu perpustakaan, definisi monograf adalah terbitan yang bukan terbitan berseri yang lengkap dalam satu volume  atau sejumlah volume yang sudah ditentukan sebelumnya. Monograf berbeda dengan terbitan berseri seperti majalah, jurnal, atau surat kabar
Monograf adalah tulisan (karangan, uraian) mengenai satu bagian dari suatu ilmu atau mengenai suatu masalah tertentu. Monograf ditulis dengan tujuan untuk memberikan keterangan kepada pembaca, agar pembaca dapat mengerti mengenai apa yang telah ditulis oleh penulis. Isi dari monograf harus saling berkaitan dari satu bab ke bab yang lain, monograf merupakan suatu karya ilmiah dan sasarannyapun ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai pemikiran yang berdasarkan keilmuan.

Referat

Kertas kerja yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah (seminar, konferensi).

Kabilitasi

Kabilitasi adalah tulisan dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada publik, yang dilakukan pada acara tertentu. Biasanya kabilitasi terbit setiap Minggu sekali atau satu bulan sekali dalam suatu pertemuan rutin.
  

Rabu, 05 Januari 2011

Electrocauter dan Electrosurgery

Kauterisasi
Bovie menemukan bahwa arus bolak balik berfrekuensi tinggi sebesar 250.000-2.000.000 Hz dapat digunakan untuk menginsisi atau mengkoagulasi jaringan untuk mendapat hemostatis. Teknik ini pertama kali dipopulerkan oleh Cushing dalam bedah syaraf dan digunakan juga pada jenis operasi lain.
Bila arus tidak terhalang, maka eketroda aktif (misalnya ujug alat bedah elektro yang kecil) bertindak sebagai pisau yang kurang menimbulkan perdarahan. Sel pada ujung garis insisi akan terdisintegrasi, walaupun panas menimbulkan luka bakar ringan, yang dapat memperbesar sensitivitas terhadap infeksi.


Electrocauter

Listrik berfrekuensi tinggi dipergunakan untuk mengontrol perdarahan pada waktu operasi. Searing (=cauterisasi=pembakaran) telah digunakan 2000 tahun yang lalu untuk menghentikan perdarahan pada luka menganga yaitu dengan menggunakan gulungan kawat panas diletakkan pada luka tanpa anasthesi/pembiusan.
Kauterisasi yaitu suatu pembakaran dengan menggunakan frekuensi listrik 2 Mhz, tegangan kurang atau sama dengan 15Kv. Ini menunjukan dasar elektrokauter  dan eletrosurgery.
Elektrocauter dan elektrosurgery keduanya berbeda dalam peralatan tetapi menggunakan probe serta buttplate electrode yang sama. Sebelum melakukan kauterisasai, mula-mula diolesi dengan pasta dipunggung penderita kemudian buttplate electrode ditempatkan pada punggung penderita yang sedang berbaring dan diusahakan agar kontak yang baik dengan badan agar dapat terhindar dari bahaya syok. Apabila probe dimasukan kedalam jaringan maka akan dilewati arus dengan frekuensi tinggi sehingga diperoleh daya sekitar probe tersebut.
Power density pada probe = 3,3 x103 W/cm3
Frekuensi kawat pada probe = 5 Mhz.
Jaringan dengan 0,25 mm diameter terdapat 15W.
Power density dapat meningkatkan temperatur sekitar 800C
pada probe ; pada jarak 1,25cm dari probe terdapat 0,1C.


Penggunaan electrocauter
1.      Tonsilektomi
Teknik ini memakai metode membakar seluruh jaringan tonsil disertai kauterisasi untuk mengontrol perdarahan. Pada bedah listrik transfer energi berupa radiasi elektromagnetik untuk menghasilkan efek pada jaringan. Frekuensi radio yang digunakan dalam spektrum elektromagnetik berkisar pada 0,1 hingga 4 Mhz. Penggunaan gelombang pada frekuensi ini mencegah terjadinya gangguan konduksi saraf atau jantung.






Bahaya Penggunaan Electrocauter

Konsep mencapai hemostasis dengan panas akan kembali ke ratusan tahun. Elektrokauter telah digunakan sejak akhir 1920-an untuk mengendalikan perdarahan. Selama bertahun-tahun, elektrokauter telah menjadi fasilitas yang sangat berharga yang banyak digunakan pada operasi. Aplikasi ini dengan cepat berkembang untuk mendapatkan lapangan operasi berdarah selama prosedur pembedahan.


Bahkan sayatan kulit dibuat dengan elektrokauter karena kecepatan nya, rasa sakit sedikit dan hemostasis. Namun, penggunaan elektrokauter disertai dengan bahaya tertentu untuk pasien, ahli bedah operasi dan staf operasi. Bahaya ini termasuk luka bakar, listrik, kebakaran ruang operasi, menghirup asap diatermi dan gen mutation.
Luka bakar akibat elektrokauter dapat terjadi di salah satu berikut:

v Sungsang dalam isolasi rangkaian listrik yang menyebabkan luka bakar di lokasi kontak kulit selama aktivasi dari elektroda.

v Sebuah aktivasi yang tidak disengaja sirkuit sambil melakukan sesuatu yang lain sehingga elektroda aktif beristirahat di hasil kulit pasien dalam luka bakar.

v Cedera bakar yang diderita oleh ahli bedah atau staf operasi karena kontak langsung dengan elektroda aktif, misalnya, tusukan pada sarung tangan bedah.

v Terbakar pada kulit atau rongga (umbilikus misalnya, vagina) mungkin terjadi dari penggunaan antiseptik terbakar seperti jika diatermi digunakan sebelum mengering antiseptik keluar.

Dalam sehari, elektrokauter digunakan secara rutin di hampir semua bioskop operasi. Meluasnya penggunaan zat berbahan alkohol untuk antiseptik kulit serta membersihkan tangan secara signifikan meningkatkan risiko luka bakar pada tim kesehatan karena penggunaan kauter yang berlebihan. Telah diamati bahwa kauter kawat menghasilkan panas yang cukup panas untuk memicu semua antiseptik berbahan alkohol bahkan jika mengandung 20 persen alkohol.

Meskipun risiko cedera iatrogenik bakar sangat tinggi selama kerja rutin ruang operasi, hanya ada laporan kasus sesekali luka bakar parah akibat penggunaan alkohol.
Dalam rangka mengurangi risiko cedera iatrogenik seperti itu, dianjurkan bahwa setiap kali kauter digunakan dekat permukaan tubuh, penggunaanya harus hati-hati dikeringkan.
Electrosurgery

Electrosurgery digunakan dalam operasi elektro diantara alat laboratorium banyak lainnya, dimana arus listrik frekuensi tinggi digunakan untuk memotong, menggumpal, mengeringkan atau jaringan berkilat. Saat pembedahan dilakukan, sering terjadi kehilangan darah saat jaringan dan pembuluh darah dipotong dan mengakibatkan pendarahan. Untuk menghindari atau mengurangi kehilangan darah maka digunakan  electrosurgery.
 Electrosurgery menggunakan arus listrik frekuensi 500 kHz untuk memotong dan mengentalkan jaringan. Ketika arus listrik dilewatkan melalui jaringan, akan terjadi pemanasan mengakibatkan evaporasi yang pada akhirnya akan menghancurkan sel-sel. Dengan demikian, proses pemotongan, pembekuan dan dehidrasi sel-sel darah dan jaringan dapat dilakukan dengan kehilangan darah yang minimal.
Electrosurgery dikembangkan oleh Dr William T. bovie, yang bekerja di Harvard dan menghabiskan tiga belas tahun (1914-1927) mengembangkan perangkat ini. Electrosurgery pertama kali digunakan pada tanggal 1 Oktober 1926 oleh Dr Harvey Williams Cushing.
Electrosurgery digunakan ketika melakukan suatu operasi elektro dan beberapa elektroda. Banyak bentuk seperti monopolar atau bipolar dapat digunakan sebagai konfigurasi elektroda.
                                                                 

Electrosurgery terdiri dari sebuah unit utama, tempat pensil, elektroda pisau, dan jarum elektroda halus, switch pensil dengan kontrol tangan, pedal kontrol kaki, pasien non fleksibel, troli dan  kabel 5 meter.
Electrosurgery harus disimpan pada suhu antara 0-5 derajat Celcius dengan kelembaban 15-90%. Dan dapat terus menerus digunakan dalam suhu 10-14 derajat celcius. Untuk standar kualitas, pemasok unit harus bersertifikat ISO dan CE.
Electrosurgery harus dipastikan bahwa jaringan yang dipotong dan dikeringkan dengan cara yang terkontrol dan harus diperhatikan bahwa pembekuan dilakukan pada tegangan rendah. Alat ini memungkinkan untuk digunakan oleh dua ahli beda.
  • Menggunakan electrode yg sama pd electrocauter tapi beda dalam peralatan
  • Untuk memotong jaringan dilakukan gerak cepat 5-10 cm/s, untuk mengurangi destruktif jaringan sekitar.
  • Biasa untuk operasi otak, limpa,kantong empedu, prostate dan seviks
§  Pada electrosurgery :
§  Jaringan yang terpotong dengan electrosurgery cepat mengalami gelembung. Untuk memotong jaringan dilakukan gerakan cepat 5-10cm/detik dengan tujuan agar supaya mengurangi destruksi jaringan sekitarnya. Electrosurgery biasanya digunakan pada operasi otak, limpa, vesica felea (kantong empedu), prostat dan serviks.


DEFIBRILLATOR

w  SA Node di puncak atrium kanan dekat Vena cava superior ® pace maker® scr sinkron memompa darah ke sirkulasi paru-paru & ke sirkulasi darah sistemik; kehilangan sinkronisasi Þ FIBRILASI
w  Fibrilasi atrium: f(x) ventrikel normal ® ritme jantung iregular
w  Fibrilasi ventrikel: tdk mampu memompa darah; jika tdk dilakukan koreksi dlm bbrp menit ® kematian

w  Penanganan fibrilasi:
- massage jantung (metode mekanik)
- syok listrik pd daerah jantung
  * countershock ® sinkronisasi irama
     jantung
  * defibrilasi ® jika tdk berespons thd
     countershock
Þ defibrillator


Ada 2 : 1. Fibrilasi ventrikel
2. Fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium :
Ventrikel masih berfungsi secara normal,tetapi jawaban atrium  tidak memiliki suatu irama yg regular thd rangsangan listrik.

Fibrilasi ventrikel :
Keadaan sangat gawat,pada keadaan ini ventrikel tdk mampu memompa darah dan apabila tdk dilakukan koreksi dlm bebrapa menit saja akan diakhiri dn kematian.

Pengobatan orang yg mengalami fibrilasi
Dgn memberikan syok listrik. 60 Hz AC, 6 Ampere
dlm waktu 0,25 sampai 1 dtk.
Fungsi : mengsinkronkan rhitme jantung è Countershock.
Ada 4 type dasar defibrillator :
  1. AC defibrilator
  2. Capasitive-discharge defibrilator
  3. Capasitive-delay-line defibrilator
  4. Square-wave defibrilator

AC  DEFIBRILATOR
Menggunakan trasnformator step up dgn teg 80-300 V, Arus 4-6 A,
penggunaan dgn interval 250 milisekon pd frekuensi 60 Hz. Diganti
DC defibrilator krn arus AC dpt menyebabkan penderita masuk dlm
keadaan fibrilasi ventrikel. Menghilangkan efek kejang-kejang pd otot
 tulang atau bergaris.


Capasitive Discharge DC defibrillator
Menggunakan sirkuit pelepasan kapasitas diperoleh pulsa yg singkat dgn Ampitudo yg tinggi

Dipergunakan 50-100 J. Apabila elektroda angsung diletakkan dijantung,
Apabila elektroda eksternal yg dipakai maka energi yg dipakai sebesar 400 J.
Energi yg disimpan pada kapasitor :


Square Wave Defibrillator

v  Geddes (1976)è Pelepasan muatan dr kapasitor ke tubuh manusia melalui suatu seri SCR (Silicon Control Rectifier)
v  Manfaat :
            1. Arus peak yg rendah
            2. Tidak menggunakan induktor
            3. Kapasitor yang fipakai sangat kecil
            4. Tidak memakai relay

About Me